Ayo minum kopling biar semangat! Tapi tunggu dulu, kopling yang satu ini bukan untuk motor atau mobil tapi ini khusus untuk pengemudinya. Ya, segelas kopi hitam panas yang dijajakan keliling alias kopling (kopi keliling) atau istilah gaulnya Starling (starbuck keliling).
Segelas kopi hitam panas dapat meringankan kepenatan dan kebuntuan otak dalam bekerja, apalagi menikmatinya di pinggir jalan dan di bawah rindangnya pohon angsana tentunya ada suasana dan nuansa yang berbeda jika dibandingkan menikmati kopi di dalam ruangan, baik di dalam kantor maupun warung kopi.
Seperti halnya Koling di Yogyakarta, para penjual kopi keliling atau kopling lazim ditemui dijalan-jalan protocol, kawasan perkantoran, hingga kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Keberadaan metode penjualan tersebut sedikit banyak telah menjadi icon baru bagi kota Jakarta.
Adalah Syamsudin atau biasa disapa Udin adalah salah satu dari sekian banyak penjual kopi keliling atau Kopling yang ‘berseliweran’ di kawasan Monas dan sekitarnya. Udin menggeluti profesi sebagai penjual kopi keliling sudah lima tahun lamanya.
Menurut Udin, profesi sebagai penjual kopi keliling adalah mata pencaharian utama untuk menghidupi keluarganyanya sebab memang tidak ada pilihan lain baginya. “Saya hanya lulusan SMA jadi tidak banyak pilihan pekerjan buat saya,” lirihnya.
Menurut lelaki asal Slawi tersebut, sebelum berjualan Kopling, dia pernah bekerja di marketing galeri salah satu produk minuman segar namun sistemnya hanya pegawai kontrak. “Sebelum saya jualan Kopi keliling saya pernah bekerja di kawasan blok M di marketing galeri produk nutrisari,” terangnya.
Namun, lanjut Udin, Setelah kontrak kerja diperusahaan lama tidak diperpanjang, dia berusaha mencari pekerjaan lainnya akan tetapi semuanya tidak bertahan lama dikarenakan sistemnya kontrak juga. Dan sambil menunggu datangnya panggilan untuk bekerja akhirnya waktu kosong saya saya manfaatkan untuk mencari usaha lain.
Jualan kopi keliling tidak butuh modal besar dan keahlian yang tinggi, untuk belanja bahan bakunya saja hanya butuh modal Rp. 150.000 – Rp. 300.000. Adapun sepeda pancal untuk keliling bisa menyewa dengan bos atau beli yang bekas seharga Rp. 200.00 – Rp.500.000 ditambah dengan dua buah termos untuk air panasnya, jadi total modal awal keseluruhannya kurang lebih 1 juta rupiah.
Panen Saat Demo
Menurut Udin, penghasilan jualan kopling lumaya besar, bahkan lebih besar daripada penghasilannya sewaktu bekerja dipabrik. “Dalam sehari saya bisa menjual rata-rata 150 sachet, itu artinya saya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 100 ribu hingga Rp.150 ribu per hari,” ungkapnya.
Namun, lanjut Udin, apabila ada demo besar-besaran di kawasan monas penghasilan para penjual kopling meningkat drastis. “Kalau ada demo besar-besaran di depan istana para penjual kopling panen, dalam sehari bisa mendapatkan keuntungan Rp.500 ribu hingga Rp. 700 ribu,” terangnya.
Penjual Kopi keliling di Jakarta