Bukan rahasia lagi kalau kopi Atet khas Belitung begitu nikmat. Ya, budaya “ngupi” memang begitu mengakar di tengah masyarakat Belitung. Begitu banyak penikmatnya, dan hal tersebut sangat diakui masyarakat setempat.
Jika mengunjungi kawasan Belitung, maka jangan heran jika banyak ditemukan warung kopi di daerah ini. Warung kopi di sini tak hanya sekedar warung kopi biasa melainkan tempat pengais rejeki.
Di daerah ini, memang banyak terdapat warung-warung kopi yang juga dipadati para penikmatnya. Entah mengapa demikian?
Saat mengunjungi salah satu warung kopi di Belitung, ada sebuah warung kopi yang begitu khas dan konon warung kopi ini memiliki usia yang cukup tua di daerah itu, Kopi Atet. Itulah sebuah nama warung kopi yang dikunjungi. Sebelum memesan, terlebih dahulu kami melihat proses pembuatannya di dapur belakang.
Memang warung kopi ini sangat sederhana sekali, jika dilihat dari segi tempatnya. Tetapi hal tersebut bukan masalah, yang pertama adalah bagaimana rasa nikmat kopi yang benar-benar berbeda dengan kopi pada umumnya.
Saat melihat seorang peracik kopi yang tengah sibuk menyajikan pesanan, ternyata kopi yang disajikan di tempat ini sangatlah unik.
Dengan keahliannya, seorang peracik kopi nampak sedang meramu bubuk kopi dengan air mendidih kemudian disaring dengan saringan kain yang begitu unik bentuknya. Kopi tadi dituang di beberapa cangkir bergantian, kemudian disaring dengan cara mengangkat saringannya lalu kucuran air kopi masuk tepat diantara jejeran gelas di atas meja.
Minum Kopi Sebagai Sumber Rejeki
Setelah kopi pesanan tiba diantarkan ke meja kami, kami pun menikmati seruputan kopi yang rasanya begitu nikmat sambil berbincang-bincang dengan warga setempat yang juga sedang menyeruput kopi. Mengapa warung kopi di sini begitu banyak dan ramai dikunjungi serta disebut sebagai pengais rejeki?
Menurut warga setempat, budaya ngopi memang sudah dilakoni masyarakat Belitung sejak tahun 80-an, mulai dari harga 300 rupiah hingga 4.000 rupiah sekarang. Sumber rejeki maksudnya, setiap warga sini memang selalu berkumpul di warung kopi, pagi, siang, sore, bahkan sampai malam, tepatnya warung kopi di sini bagaikan pusat informasi.
Kebanyakan masyarakat berkumpul tidak hanya sekedar minum kopi melainkan mencari sumber informasi tentang sebuah pekerjaan yang sedang dicarinya atau informasi-informasi positif lainnya.
Nah ditempat ini lah orang-orang banyak mendapatkan informasi pekerjaan dari beberapa pengunjung, baik yang dikenal maupun yang tidak. Berbagi cerita di warung kopi merupakan sebuah fenomena di Belitung.
Minum Kopi Sebagai Sumber Rejeki – Kafe Kolong