Kalau melihat kafe kolong ini ini pasti di alam sadar anda akan teringat karakter hero Ninja Turtles atau Kura-kura ninja yang hidup di gorong-gorong got kota metropolitan.
Kreatifnya kafe kolong ini menyulap ruang kosong dibawah jembatan Jarwo tepatnya Jl. Mastrip, dulu kolong identik dengan kaum marjinal yang nomaden tak mempunyai rumah. Tapi sekarang kolong diubah elegan, ide liar ini tercetus 2012 oleh Johanes Kris Astono yang berkeinginan untuk membuka kafe yang unik daripada lainnya.
Daya tarik kafe kolong ini juga menjadi kendala bagi pengunjung baru untuk mencari posisinya. Aku sampai muter-muter tapi kok nggak ketemu, baru tanya sana-sini ditunjukan lokasi. Ealah harus turun kebawah, tersembunyi banget seru Rizal yang jauh-jauh datang dari Malang Selasa (11/07/18).
Memang tak ada plang atau penunjuk jalan menuju ke kafe kolong karena memang benar-benar dibawah kolong jembatan. Kafe yang buka jam 7 malam sampai 1 pagi ini sering dilewati mobil atau motor saat kita nongkrong disana. Penataan kursi dan meja diletakkan disamping, memang jalan dibawah jembatan kafe kolong itu jalan umum tapi jarang digunakan.
Menu disini dibilang murah-meriah, mulai kopi sampai makanan ringan macam roti bakar. Roti bakar hanya 8 ribu jika varian termurah 5 ribu pas kantong mahasiswa, tapi ada keunikan saat memesan modelnya harus ke kasir meminta menu dan ditulis sendiri, bayar kemudian makanan di-delivery. Jangan harap anda duduk langsung ada pelayan yang datang.
Kafe kolong ini telah menjadi destinasi unggulan jika wisatawan datang ke Jember selain JFC, artis-artis Ibukota juga sering mampir. Suasana yang instagramable yang disukai anak muda untuk nongkrong berjam-jam serta makanan yang pas di kantong.
Kafe kolong juga menyediakan booth live music untuk diberikan pengunjung ingin menyumbangkan suara untuk nyanyi. Komplit dengan perlengkapan akustik instrumen untuk mengiringinya, jika anda kesini bisa dengan pasangan atau teman-teman karena lebih seru. Jomblo tidak diterima disini. fey