Saat ini kafe sudah menjamur dan mulai jadi pemandangan sehari-hari, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Denpasar dan lain sebagainya. Bahkan di kota kecil pun saat ini keberadaan kafe sudah mulai banyak bermunculan.
Kafe atau beragam penyebutan seperti kedai kopi, coffee shop, semakin diminati oleh kalangan masyarakat khususnya bagi anak muda. Maraknya kafe tersebut juga dibarengi dengan tema dan tujuan tertentu. Sebagai misal, beragam konsep unik seperti Kafe kolong, kafe dengan iringan live musik, harga terjangkau, hingga sajian menu dengan nuansa tradisional sampai modern seakan menjadi daya tarik tersendiri.
Menurut Ir Dedi Yudianto MBA, hal tersebut kian membuktikan animo masyarakat yang tinggi terhadap keberadaan kafe, karena semakin menjamurnya kafe secara tidak langsung menunjukkan minat pasar terhadap keberadaan kafe. Nongkrong di kafe sudah menjadi gaya hidup bagi anak sekolah, kuliahan, dan eksekutif pekerja.
Tidak dipungkiri, pembuktian ini kian berpengaruh terhadap kehidupan malam anak-anak muda di kota ini seperti nongkrong dan hangout. Hal ini dipahami sebagai bentuk tuntutan globalisasi yang berdampak signifikan terhadap cara hidup masyarakat. Salah satunya adalah kebutuhan untuk ajang sosialisasi dengan komunitasnya.
Seiring berkembangnya zaman, kehidupan masyarakat perkotaan pun mulai mengalami perubahan gaya hidup. Salah satunya, manifestasi gaya hidup saat ini adalah kebiasaan nongkrong di kafe bagi kelompok masyarakat tertentu.
Nongkrong di Kafe Ala Dedi Yudianto
Gaya hidup yang mengalir melalui secangkir kopi menjadikan kafe sebagai pilihan gaya hidup yang bisa didapatkan, diisi ulang, atau bahkan ditingkatkan.
Berbagai pilihan yang ditawarkan ‘tempat ngopi’ menjadikan orang memiliki beragam pilihan gaya hidup baru yang lebih cair, dan disadari atau tidak menjadi bagian dari kehidupan mereka sehingga kecenderungan untuk terikat pada kegiatan ini pun cukup tinggi.
Keberadaan orang memilih kafe sebagai tempat ketiga dengan berbagai alasan tentu menjadi fenomena yang menarik dan berdampak bagi kehidupan sosial kita, terutama soal perubahan gaya hidup, pola konsumsi, dan bentuk interaksi yang terjadi.
Anak muda dan nongkrong sepertinya merupakan dua hal yang saling melekat dan berkaitan. Di sekolah-sekolah usai jam pelajaran, jam kosong kuliah dan jam pulang kerja banyak ditemui anak muda yang sedang duduk-duduk di kafe.
Seakan menjadi hal yang lumrah ketika orang-orang memindahkan kegiatan sehari-hari mereka ke kafe seperti mengetik, membaca, mengobrol bersama teman, ataupun sekedar mencari hiburan
Lokasi yang strategis, unik, nyaman, dan menu makanan-minuman yang variatif, serta cara penyajian yang berbeda kafe menjadi salah satu tempat nongkrong favorit bagi pengunjung.
Hanya saja jika terus menerus ke kafe membuat kita boros, kata Dedi Yudianto. “Sesekali sih boleh saja” tetapi jangan menjadikan kebiasaan.
Maka dari itu orang tua berperan sangat penting untuk mengajarkan tentang menghargai uang sedini mungkin, jangan sudah remaja baru di ajarkan. Tidak menyerah dan bilang “tidak” kepada anak-anak yang terus menerus meminta uang saku untuk nongkrong di kafe. Karena sekali diberi, nanti akan terus meminta lagi.
Jadi, nongkrong dimana saja dan kapan saja boleh saja, asalkan tetap membatasinya.
Info tentang Kutipan Penyemangat Bisnis Dedi Yudianto
Nongkrong di Kafe Ala Dedi Yudianto